CENTRAL PUBLIK - Setiap bangsa, setiap individu, pada umumnya menginginkan pendidikan. Dengan pendidikan (pendidikan formal), makin bany...
CENTRAL PUBLIK - Setiap bangsa, setiap
individu, pada umumnya menginginkan pendidikan. Dengan pendidikan (pendidikan
formal), makin banyak dan makin tinggi pendidikan maka makin baik. Dalam
pendidikan formal yang biasanya memegang peranan utama ialah guru yaitu
mengontrol reaksi dan respons murid. Anak-anak biasanya belajar di bawah
tekanan dan bila perlu dengan paksaan tertentu, kelakuannya dikuasai dan diatur
dengan berbagai aturan
Karena itu guru berusaha menarik minat anak,
menggunakan paksaan atau macam-macam motivasi ekstrinsik.Mengganti metode dalam
mengajar sangat diperlukan untuk mengatasi kejenuhan ketika proses belajar
mengajar akan berlangsung. Beberapa metode mengajar yang dapat dipilih oleh
guru antara lain : metode ceramah, metodediskusi, metode kerja kelompok, metode
tanya jawab, metode karyawisata. Metode sosio drama serta metode demonstrasi.
Pemilihan metode ini harus disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan,
karena salah satu penunjang keberhasilan pendidikan adalah penggunaan metode
mengajar yang tepat.
Ahli pendidikan
sependapat bahwa tidak ada satu metode mengajarpun yang dipandang paling baik,
karena baik dan tidaknya metode mengajar sangat tergantung kepada tujuan
pengajaran, materi yang diajarkan, jumlah peserta didik, fasilitas penunjang,
kesanggupan individual dan lain-lain.Metode karyawisata dapat dijadikan pilihan
ketika anak mengalami kejenuhan belajar dalam ruang kelas terus menerus.
Apalagi dengan metode mengajar yang monoton. Mereka butuh suasana baru, karena
kehidupan di antara ke empat dinding kelas sangat terbatas.
Di luar kelas mereka
berhadapan dengan kehidupan yang kaya akan hal-hal yang dapat mereka pelajari.
Karyawisata dalam arti metode mengajar mempunyai arti tersendiri yang berbeda
dengan karyawisata dalam arti umum. Karyawisata di sini berarti "kunjungan
ke luar kelas dalam rangka belajar."Meskipun kegiatan ini di luar kelas,
namun karyawisata bukan piknik melainkan "memindahkan" kelas untuk
sementara keluar. Karyawisata memanfaatkan sumber-sumber yang ada di lingkungan
dan mempererat hubungan antara sekolah dan lingkungan masyarakat.
Metode karyawisata
biasanya digunakan sebagai pelengkap materi pokok yang dipelajari di kelas atau
dari buku-buku. Dari sudut didaktis karyawisata banyak mempunyai kebaikan
seperti membangkitkan minat, aktifitas, dan sebagainya. Karyawisata/fieltrip
dapat berupa perjalanan keliling sekolah atauke tempatyang lebih jauh.Saat
karyawisata berlangsung, kelas dapat melakukan berbagai aktifitas seperti
mempelajari proses sosial, mempelajari masalahsosial, dan sebagainya.
Mempelajari masalah
sosial pada saat karyawisata berlangsung memberikan manfaat yang sangat besar
bagi peserta didik, dimana manusia diciptakan selain sebagai makhluk pribadi
juga sebagai makhluk sosial, yaitu makhluk yang selalu berintegrasi, saling
tolong menolong, ingin maju, ingin berkumpul, ingin menyesuaikan diri, hidup
dalam kebersamaan, dan sebagainya. Pada saat karyawisata semua siswa berbaur
menjadi satu. Saling bekerja sama menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru,
menyesuaikan diri dengan orang lain, serta berkumpul inilah diharapkan
interaksi sosial
diantara siswa akan semakin terjalin dengan baik.Ketika anak berinteraksi
dengan lingkungannya, ia lambat laun mendapat kesadaran akan dirinya sebagai
pribadi. Ia belajar untuk memandang dirinya sebagai obyek seperti orang lain
memandang dirinya. Ia dapat membayangkan kelakuan apa yang diharapkan orang
lain daripadanya. Ia dapat mengatur kelakuannya seperti yang diharapkan orang
lain daripadanya.
Dengan menyadari dirinya
sebagai pribadi ia dapat mencari tempatnya dalamstruktur sosial, dapat
mengharapkan konsekuensi positif bila berkelakuan menurut norma-norma atau
akibat negatif atas kelakuan yang melanggar aturan
Demikianlah akhirnya ia
lebih mengenal dirinya dalam lingkungan sosialnya, dapat menyesuaikan
kelakuannya dengan harapan masyarakat, dan menjadi anggota masyarakat melalui
proses sosialisasi yang dilaluinya. Jadi dalam interaksi sosial itu memperoleh "Self
Concept" atau suatu konsep tentang dirinya. Meskipun sekolah hanya salah satu lembaga yang bertanggung jawab atas pendidikan anak, namun
memegang peranan yang penting dalam proses sosialisasi, salah satunya melalui
metode karyawsisata. Anak mengalami perubahan dalam kelakuan sosial setelah ia
masuk sekolah.
Di sekolah anak belajar
menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang baru yang memperluas
ketrampilan sosialnya. Ia juga berkenalan dengan anak yang berbagai ragam latar
belakangnya dan belajar untuk menjalankan peranannya dalam struktur sosial yang
dihadapi di sekolah.
COMMENTS