Pekanbaru, Riau,"centralpublik.com - “Bila Anda tidak peduli cara mengelola uang, uang akan menjauh dari Anda”, Robert T Kiyosaki K...
Pekanbaru, Riau,"centralpublik.com -
“Bila Anda tidak peduli cara mengelola uang, uang akan menjauh dari Anda”, Robert T Kiyosaki
Kepedulian terhadap cara mengelola uang yang dibangun dengan peduli terhadap pengelolaan pendapatan, merencanakan penggunaan anggaran belanja hingga mempertanggung jawabkan. Mengelola uang yang baik sering dipadankan dengan kemampuan mengoptimalkan sumber daya dan mencapai tujuan yang direncanakan.
Pemerintahan mengelola keuangan melalui APBN dimana melalui Belanja Pemerintah ditujukan untuk menjalankan program pemerintah. Tahun 2022 akan berakhir, pemerintah telah melaksanakan APBN sebesar lebih dari 3 Ribu Triliun untuk berbagai program pemerintah yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat. Tantangan mengelola APBN cukup berat terutama di era pandemi Covid dan menghadapi tatanan baru kehidupan masyarakat pasca pandemi.
Melalui APBN ini pemerintah mengupayakan peningkatan kesejahteraan rakyat sehingga menuntut pengelolaan keuangan yang bertanggungjawab. APBN menjadi salah satu instrumen untuk mendorong peningkatan atau perbaikan ekonomi. Hal ini diindikasikan dari program-program pemerintah yang disalurkan untuk masyarakat sehingga mampu secara ekonomi untuk mandiri dan berkembang.
Pengalaman dalam mengelola keuangan di sebuah institusi pemerintahan menghadapi tantangan yang tidak mudah, pengelola keuangan menghadapi situasi dan kondisi yang selalu berubah. Banyak faktor yang dihadapi pemerintah untuk mengelola keuangan secara tertib. Sebagai bentuk penanggulangan agar pengelolaan keuangan yang tertib dapat diwujudkan maka berbagai program pemerintah yang telah dilaksanakan tentu dievaluasi kembali berdasarkan data-data periode berjalan maupun periode sebelumnya.
Untuk mengevaluasi program pemerintah yang telah dilaksanakan maka dari sisi keberhasilan pengelolaan keuangan pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden nomor 42 tahun 2020 yang mengatur tentang Pemberian Penghargaan dan/atau Pengenaan Sanksi Kepada Kementerian Negara/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Tata kelola keuangan menjadi salah satu indikator atau kategori bagi pengelola keuangan atas prestasinya megnelola anggaran.
Peran yang sangat besar dari pelaksanaan APBN untuk menumbuhkan ekonomi dapat dilihat dari efektifitas Belanja Pemerintah. Bukan hanya Belanja Pemerintah besar atau kecilnya tetapi juga efisiensi dan efektivitasnya. Pengelola keuangan dituntut memahami dan mendorong seluruh elemen yang terlibat dalam Pemerintahan maupun dalam pelaksanaan program pemerintah untuk efisiensi dan efektif dalam pengelolaan anggaran.
Dalam pengelolaan anggaran, pengelola keuangan memperhatikan aspek implementasi, manfaat dan konteks. Implementasi terkait dengan penerapan rencana pemerintah melalui program pemerintah. Manfaat merupakan aspek dari pengelolaan anggaran yang menunjukan hasil yang telah dirasakan masyarakat sebagai penerima manfaat APBN. Kemudian konteks tentu tidak terlepas dari situasi dan kondisi yang dihadapi pengelola keuagan saat melaksanakan anggaran, baik dari sisi peraturan maupun sosial masyarakat. Aspek ketiga inilah yang mendukung kinerja anggaran
Disamping itu, Peraturan Presiden tersebut mengamanahkan pemanfaat teknologi informasi dalam pemberian layanan dari pemerintah ke masyarakat. Upaya ini dilakukan agar cepat dalam melayani dan memiliki rekam data yang memadai untuk evaluasi program pemerintah yang telah dilaksanakan. Pemerintah berupaya meningkatkan kemampuan rakyat untuk terlibat dalam pembangunan. Dari sisi APBN, Pemerintah Pusat memberikan dukungan ke Pemerintah Daerah dengan program-program yang melibatkan partisipasi kalangan masyarakat untuk menciptakan situasi yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi. APBD juga didorong memberikan layanan langsung kepada masyarakat di wilayahnya untuk mendorong peningkatan ekonomi.
Performa anggaran yang direkam secara digital atau elektronik tentunya memiliki peluang untuk perbaikan kinerja di masa mendatang. Mendiang Steve Jobs (pendiri Apple) menyampaikan sebuah kutipan yang menarik “setiap pengalaman atau data masa lalu bagai titik-titik yang terhubung” atau yang dikenal dengan Connecting the Dots. Demikian pula dengan data pergerakan anggaran dan pelayanan pemerintah yang saat ini direkam secara elektronik. Banyak informasi yang dapat dikembangkan dari data tersebut sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat sasaran.
Pertumbuhan ekonomi terkait dengan meningkatnya daya beli masyarakat serta ketersediaan kebutuhan dasar masyarakat. Kinerja APBN dikaitkan dengan pemberian layanan dasar atau kebutuhan dasar masyarakat. Indikator kinerja APBN yang direkam dalam sebuah sistem informasi oleh pengelola anggaran menjadi data-data yang penting untuk memrediksi ekonomi di masa mendatang dan menyediakan informasi untuk alternatif kebijakan ekonomi yang dibuat pemerintah.
Beberapa indikator kinerja APBN atau indikator anggaran inilah yang merupakan titik-titik yang terhubung bila dikomparasi secara periodik dan menjadi landasan bagi pertumbuhan ekonomi. Setiap rencana yang tepat waktu dan tepat sasaran membutuhkan informasi dari masa lalu sehingga dapat dibiayai APBN atau APBD secara efisien dan efektif.
Semakin baik pengelola data keuangan maka mendukung anggaran pengelolaan dan menjadi landasan bagi pembuat keputusan yang lebih baik. Pertumbuhan ekonomi seringkali berhubungan dengan keputusan pembuatan yang tepat dan lebih baik.," Penulis: WAHYU TRIYOGA, Kepala Seksi Manajemen Satker dan Kepatuhan Internal KPPN Pekanbaru.(yanti)
COMMENTS