PEKANBARU -CENTRALPUBLIK.COM, Wakil Bupati Rokan Hilir, H Sulaiman, memberikan pengakuan ke polisi. Dia mengaku datang ke kamar hotel DRS un...
PEKANBARU -CENTRALPUBLIK.COM, Wakil Bupati Rokan Hilir, H Sulaiman, memberikan pengakuan ke polisi. Dia mengaku datang ke kamar hotel DRS untuk mengantarkan obat karena DRS sedang sakit.
“Mengantarkan obat kepada DRS, perempuan yang sedang sakit saat itu,” kata Asep membeberkan pengakuan Wabup Rohil Sulaiman kepada penyidik.
Kini polisi masih belum mengenakan pasal apapun pada Wakil Bupati Rokan Hilir maupun Kabid Dispenda Rohil ini.
"Baru bisa jika dari suami DRS dan laporan istri Wabup Rohil," katanya.
DRS merupakan Kabid Pengendalian dan Penerimaan Dispenda Rokan Hilir. Suaminya merupakan seorang dokter.
"Bekerja di Dispenda Rohil," kata Dirreskrimum Polda Riau Kombes Asep Darmawan.
Menurut Kombes Asep, DRS ini sudah memiliki suami. Sementara Wabup Rohil juga sudah memiliki istri sah yang bernama Sari Eka Rahmi.
Informasi dihimpun, sebelum dilantik menjadi Wakil Bupati Rohil, Sulaiman pernah menjalani Kabid Pendataan dan Pelayanan Dispenda Rokan Hilir sejak 2017 hingga 2020. Ditengarai, Sulaiman sudah lama mengenal DRS.
Sementara DRS sebelum meninggal sebagai Kabid Pengendalian dan Penerimaan Dispenda Rokan Hilir, DRS pernah duduk sebagai Kabid Persandian Diskominfo Rohil.
DRS yang bergelar SSTP, MSi ini merupakan alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Diploma IV.
Disinggung soal persangkaan pasal pidana, Asep menyatakan hal ini masih dalam proses penyelidikan. “Itu kan delik aduan,” pungkasnya.
“Intinya terkait hal itu masih proses penyelidikan,” kata Asep, Jumat (26/5) soal Wabup Rohil ngamar dengan Kabid Dispenda Rohil cantik itu.
Sementara itu di tempat terpisah, Nelson Hutahaean selaku Ketua Umum KIPPI (Komunitas Insan Peduli Pers Indonesia) pada Selasa (30/05/2023) ikut menyaksikan viralnya pemberitaan media massa terkait penggrebekan yang dilakukan Polda Riau.
Menurut Nelson,dalam hal ini penegak hukum bekerja itu baik tetapi harus juga benar dalam melakukan pekerjaan secara profesional agar menimbulkan kesan penggrebekan itu membebankan 'pesanan' seseorang karena bila kedua pasangan tersebut dikenakan pidana setahu saya itu berdasarkan delik dimana aduan bukan delik biasa hingga saat ini kedua pasangan yang digrebek tersebut belum ada membuat suatu laporan pengaduan.
Lanjut nya lagi,dibawah kepemimpinan Irjen. Pol. Drs. Muhammad Iqbal, S.IK., M.H. selaku Kapolda Riau selama ini cukup mendapat apresiasi di hati masyarakat,dari pengungkapan kasus narkoba dan lainya Kapolda Riau cukup mendapat acungan jempol namun menurut saya dengan penggrebekan Wakil Bupati ini sepertinya Polisi terkesan mengambil alih pekerjaan Satpol PP.
"Diharapkan kepada bapak Kapolda Riau dengan penggrebekan ini agar mengevaluasi ulang kinerja para jajarannya, jangan POLRI menjadi polisi Syariah di Aceh yang berwenang mengawasi,menyelidik,dan membina tetapi tidak memiliki kewenangan menangkap dan menahan yang digrebek",tegas Nelson mengakhiri.(jawapos.com/itp.com)
COMMENTS