ROHILCentralpublik.com Sebanyak 6.200 santri dari seluruh kabupanten dan kota di Provinsi Riau hadir mengikuti peringatan Hari Santri tahun ...
ROHILCentralpublik.com
Sebanyak 6.200 santri dari seluruh kabupanten dan kota di Provinsi Riau hadir mengikuti peringatan Hari Santri tahun 2023. Acara tersebut diselenggarakan di Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah, Kabupaten Rokan Hilir, Minggu (22/10) pagi.
Dikatakan, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar banyaknya peserta yang berpartisipasi pada kegiatan Hari Santri tahun ini merupakan adanya perkembangan dari pondok pesantren di "Bumi Lancang Kuning". Terbukti, awalnya ponpes di Riau pada tahun 2019 berjumlah 276 dan sekarang menjadi 476 pesantren.
“ Alhamdulillah, kita melihat setiap tahun ada peningkatan jumlah pondok pesantren di Riau. Jadi tentu ada peningkatan jumlah santri juga, karna jumlahnya tahun ini sampai 6.200 peserta,” katanya.
Dijelaskan, pertumbuhan kuantitas pesantren itu haruslah dibarengi dengan pertumbuhan kualitasnya. Untuk peningkatan kualitas pesantren, maka pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Riau hadir melalui beberapa kebijakan seperti, memberikan beasiswa, perbaikan infrastruktur, hingga bantuan lainnya.
“Dalam bentuk bantuan pembangunan, ruang kelas belajar, asrama, perpustakaan, dan latihan kerja. Kemudian, ada juga sanitasi dan MCK, bantuan operasional sekolah pada pesantren, bantuan operasional pendidikan program Indonesia Pintar. Peningkatan kualitas tenaga pendidikan dan kependidikan pesantren melalui pelatihan standar kelulusan pesantren. Disamping itu pemerintah membuka peluang beasiswa S1,S2 dan S3 untuk ustad dan guru serta para santri,” jelasnya.
Gubri Syamsuar mengaku bangga dengan pimpinan pondok pesantren yang ada di seluruh Riau. Di mana mereka berlomba-lomba untuk kemajuan pendidikan keagamaan. Ia berpesan ponpes juga dapat dimanfaarkan menjadi tempat menggerakkan perekonomian.
“Saya bangga sekali mereka juga sangat peduli dalam rangka membengkali anak-anak di Riau. Saya mengharapkan, bagi pondok pesantren bisa memanfaatkan ponpes sebagai usaha ekonomi yang dapat dikembangkan dengan mengajak kerja sama perusahaan swasta di sini dan dimotivasi oleh kepala daerah,” ungkapnya.
“Semoga ini bisa bergerak, dan anak-anak mampu belajar dengan baik sekaligus juga menjadi enterpeuner setelah keluar dari pondok pesantren. Kami berharap adanya beasiswa kepada santri dapat dipergunakan sebaik-baiknya” tutup Gubri. (MC Riau/BIB).
(Mediacenter Riau/bib)
COMMENTS